BLANTERWISDOM101

Mengenal Lebih Dekat Jemek Supardi, Bapak Pantomim Indonesia

Saturday, 16 March 2019

Jemek Supardi, pria kelahiran Yogyakarta, 14 Maret 1953 ini semula menekuni bidang teater, tetapi beliau merasa ada kekurangan dalam bidang tersebut terutama dalam menghafal naskah. Beliau lantas menjatuhkan pilihannya pada seni tanpa suara (pantomim) yang hanya mengandalkan gerak tubuh.

Jemek Supardi menempuh pendidikan dasarnya sampai mengecap jurusan Seni Lukis Sekolah Menengah Seni Rupa Indonesia (SMSRI). Beliau pernah bergabung dengan kelompok teater, seperti Teater Alam, Teater Boneka, Teater Dinasti. Nama Jemek sendiri merupakan nama panggung pemberian dari sutradara dan pendiri Teater Alam, Azwar AN ketika beliau menimba ilmu disana.

Selama lebih dari tiga dasawarsa beliau berkarya, banyak karya yang dihasilkannya. Karya-karyanya sering dibawakan secara tunggal dan kolektif. Karya-karyanya tersebut antara lain :

  • Sketsa-sketsa Kecil (1979)
  • Dokter Bedah (1981)
  • Jakarta-jakarta (1981)
  • Perjalanan Hidup dalam Gerak (1982)
  • Jemek dan Laboratorium (1984)
  • Jemek dan Teklek Jeme (1984)
  • Arwah Pak Wongso (1984)
  • Perahu Nabi Nuh (1984)
  • Lingkar-lingkar Air (1986)
  • Adam dan Hawa (1986)
  • Kepyoh (1987)
  • Patung Selamat Datang (1988)
  • Soldat (1989)
  • Maisongan (1991)
  • Menanti di Stasiun (1992)
  • Se Tong Se Teng Gak (1994)
  • Termakan Imajinasi (1995)
  • Jemek Pamit Pensiun (1997)
  • Dewi Sri tidak Menangis (1998)
  • Kaso Katro (1999)
  • Eksodos (2000)
  • 1000 Cermin Pak Jemek (2001)
  • Topeng-topeng (2002)
  • Air Mata Sang Budha (2007)
  • Menunggu (Kabar) Kematian (2008)
  • Buku Harian Si Tukang Cukur (2012)
  • Jemek Ngudarasa (2013)

Share This :

3 comments

close